Pages

Jumat, 30 November 2012

Kelestarian Sumber Air Minum

Well, kali ini gue akan sharing cerita tentang air, dari mulai kelangkaan air bersih, dampak kekurangan air bersih, sampai memaksimalkan sumber air yang ada sebagai air minum. Diapit dengan tema kelestarian sumber air minum. Ini kedua kalinya gue ikut kontes blog yang diadain dari blogdetik. So, enjoy this story.

Oke, dimulai dengan kehidupan mahkluk hidup yang tidak telepas dari adanya kelestarian sumber air minum, sumber air minum merupakan sebuah kebutuhan yang sangat dibutuhkan semua mahkluk hidup yang ada di dunia ini. Air merupakan faktor yang sangat penting untuk kehidupan. Ya, PENTING. Tapi tidak mudah untuk mendapatkan air bersih di wilayah-wilayah tertentu sob.
Sebut saja BKT, ya Proyek Banjir Kanal Timur bisa dibilang berkah bagi warga ibukota karena mampu menekan banjir di beberapa lokasi. Namun, tidak demikian dengan warga RT 01 RW 09 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Sebab, sejak enam tahun lalu atau sejak proyek BKT dimulai, warga justru menderita karena tidak bisa menikmati air bersih yang biasanya mengalir ke pemukiman mereka.

Hal ini terjadi dikarenakan jaringan pipa air bersih ke RT 01 diputus dan hingga saat ini belum juga ada perbaikan atau disambung kembali. Warga pun kesulitan mendapatkan air bersih.  Akibatnya warga harus membeli air bersih seharga Rp2 ribu hingga Rp5 ribu per pikul, sementara kebutuhan sehari bisa sampai 5pikul. Dan ini yang dianggap cukup berat oleh masyarakat sekitar sob.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan 2010, hanya 36,6 persen penduduk Indonesia yang benar-benar bisa mengakses air bersih secara optimal, yakni minimal 100 liter per orang per hari. Secara nasional, penduduk yang kesulitan air bersih (di bawah 20 liter per orang sehari) jumlahnya berkurang dari 16,2 persen jadi 14 persen. Sungguh ironis mengingat 6 persen ketersediaan air dunia ada di Indonesia. Maka itu kita ga boleh boros dalam penggunaan air sob, karena masih banyak banget orang diluaran sana yang kekurangan air.

Nah, kita juga bisa melakukan upaya pemulihan untuk memperbaiki kondisi dan lingkungan air tanah yang telah mengalami kerusakan, dengan cara :
  1. Menghentikan atau mengurangi pengambilan air tanah, penentuan ulang prioritas peruntukan pemanfaatan air tanah, dan mengusahakan pasokan air bersih yang berasal dari sumber air lain di daerah yang tingkat kerusakan air tanahnya termasuk dalam kategori rawan, kritis, atau rusak, serta mengurangi izin pembangunan industri yang memerlukan air sangat banyak.
  2. Membuat imbuhan air tanah buatan, yaitu membuat sumur-sumur imbuhan buatan, baik di daerah imbuhan maupun di daerah lepasan air tanah, pelestarian hutan, danau  serta penataan ladang/kebun dan kavling perumahan.
  3. Menetralisasi pencemaran air tanah, yaitu dengan membuat sumur injeksi di lokasi yang air tanahnya tercemar.
  4. Merehabilitasi daerah imbuhan air tanah dengan melakukan reboisasi hutan jika kepadatan pohon kurang atau mengalami degradasi.
  5. Mengenakan tarif pajak pemanfaatan air tanah sesuai dengan tingkat kerusakan kondisi dan lingkungan air tanahnya.


Dampak kelangkaan air bersih juga menyebabkan menyebarnya penyakit. Emang sih penyakit-penyakit tersebut bukan termasuk penyakit yang mematikan namun kalo dibiarin juga bisa berujung kematian sob. Penyakit-penyakit tersebut antara lain adalah diare, kolera, hepatitis, polmearitis, typod, disentri trachoma, scabies, malaria, yellow fever serta cacingan. Hampir seluruh penyakit tersebut memerlukan pencegahan dari segi kualitas air bersih dan kualitas sanitasi.  Maka dari itu, penyakit-penyakit tersebut dapat dicegah dengan menjaga ketersediaan air bersih di bumi ini.


Selain dalam bidang kesehatan, kelangkaan air juga dapat berdampak pada bidang ekonomi sob. Kalo air bersih langka, maka bakal sulit buat kita untuk mendapatkannya sehingga bukan tidak mungkin kita harus membeli air bersih dengan harga yang jauh melambung tinggi. Hal ini tentunya yang bakal memperparah perekonomian penduduk dunia. Terutama bangsa kita ini, yang masih banyak penduduknya hidup dibawah garis kemiskinan sob.

Cara paling sederhana untuk melakukan konservasi atau penghematan air adalah dengan memanfaatkan secara maksimal ketika air tawar masih berada di daratan sob. Kenapa? Karena jika air sudah sampai di laut lagi, itu artinya air sudah tidak dapat dipakai. Cara sederhana yang bisa dilakukan secara konkrit antara lain:
  1. Tanam tumbuhan di bidang yang bertanah di dekat rumah. Usahakan jangan tutup lahan bertanah dengan aspal ataupun semen. Hal itu dapat menyebabkan rumah kita kekurangan resapan air hujan.
  2. Hemat air, baik air mentah maupun air minum. Jangan sampai bak mandi atau ember luber karena keran lupa kita matikan. Jangan sampai air minum dibuang-buang dengan percuma, jika memang sudah kotor, gunakanlah untuk menyiram tanaman. Tanaman kan juga makhluk hidup, saling berbagi aja, oke?
  3. Minimalisir penggunaan cairan pembersih toilet karena dapat menghambat proses pembusukan di septic tank.
  4. Menanam pohon yang dapat melindungi sumber air.
  5. Buat resapan biopori agar air hujan bisa berguna sebagai air tanah.
Ayo lestarikan air bersih untuk anak cucu kita sob, kalo bukan kita yang jaga Bumi ini,  siapa lagi? Semoga sharing kali ini dapat bermanfaat untuk kalian semua.  Bumi kita, bumi anak cucu kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...