Pages

Sabtu, 07 September 2013

Secangkir Kenangan di Sore Hari

Picture by Blogger
"Hmmm… Entah kenapa aku ingin bercerita, tentang kenangan sore tadi ketika kita memutuskan untuk pulang bersama selepas bekerja. Salah satu tempat kita jadikan destinasi bertemu kala itu, tempat yang tidak terlalu jauh dari rumah kecilku. Dan ketika kita bertemu, raut wajah itu mengingatkan tentang suatu keindahan yang pernah Tuhan ciptakan. Ya, sore itu wajah kamu terlihat lebih cerah daripada biasanya. Entah karena kepalaku yang abis terbentur pintu bus atau memang sedikit kejutan yang ingin kamu beri.

Tak banyak hal yang kita bincangkan sore itu. Selain debat perlahan tentang bagaimana cara kita sampai ke rumahku, dengan mesin beroda dua atau menggunakan kaki – kaki kita yang sudah lelah menjalani pekerjaan hari itu. Akhirnya kita berjalan menyusuri tepi – tepi jalan, menertawakan anak – anak kecil yang sedang bermain petak umpet, melihat ke dataran bumi ketika ada sepasang makhluk venus dan mars sedang bertengkar.

Sampai beberapa saat, hujanpun mulai turun dan dengan sigap aku melepas jaket kusamku untuk melindungi kepalamu dari rintikan air hujan. Entah ini romantis atau tidak, disaat hujan membasahi bumi, kita berlari – lari kecil menuju rumah, tertawa bersama, tersenyum dan akhirnya kitapun sampai. Dengan berpakaian sedikit basah aku membayangkan kenangan sore itu, apakah akan terulang kembali atau tidak. Dan ketika hujan reda, akupun mengantarmu pulang ke rumah bersama Batman. Iya, begitu caraku memanggil mesin beroda dua yang sudah berumur 5 tahun itu."
And when your feeling empty, keep this story in your memory, Dear.